Banyumas Kembangkan Kampung Moderasi Beragama

Oleh yudza1
SHARE

Banyumas (Humas) - Moderasi beragama terus digaungkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Kini moderasi beragama merambah sampai ke tingkat pedesaan. Bertempat di warung nasi gandul Desa Sawangan Kecamatan Kebasen, Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas menggelar Penguatan Kampung Moderasi Beragama. Kamis, (13/6). 

Pada kegiatan ini, sejumlah tokoh dan tamu undangan turut menghadiri kegiatan tersebut. Diantaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin, Kasi Bimas Islam Afifuddin Idrus, Wahyu Adhi Firianto Camat Kecamatan Kebasen, Kepala KUA Kecamatan Kebasen Hajid Maududi, dan beberapa tokoh agama lintas iman. 

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Afifuddin Idrus menuturkan bahwa, "Kegiatan penguatan kampung moderasi beragama di Kabupaten Banyumas ada tiga titik. Yakni berada di Desa Ajibarang Wetan Kecamatan Ajibarang, Desa Cindaga Kecamatan Kebasen, dan di Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh. Tiga titik ini memang masyarakatnya yang majemuk ada berbagai agama. Yang lebih majemuk lagi di Desa Cindaga Kebasen dan Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh seluruh agama ada disana Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu, dan Aliran Kepercayaan," tuturnya. 

"Kampung moderasi ini sudah kami laksanakan dari tahun 2023 yang lalu. Pelaksanaan sosialisasi sudah dari dulu ketika moderasi beragama digaungkan oleh Menteri Agama terdahulu yakni di kepemimpinan bapak Lukman Hakim. Kemudian kami membentuk team kerja dari berbagai unsur mulai dari Forkompimcam, KUA, Penyuluh, serta tokoh agama masyarakat setempat. Dari team ini akhirnya kami memutuskan Kampung Moderasi di tiga titik lokasi ini. Selanjutnya akan ada monitoring dan evaluasi oleh team di tingkat Kabupaten, kemudian akan ada pengembangan di tingkat selanjutnya," imbuh Afif lebih lanjut

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin menyampaikan, "Ketika semua orang memandang perbedaan dari atas, maka semua nampak sama tidak nampak berbeda. Ini mengandung arti bahwa Tuhan memandang makhluknya itu sama. Umat itu mempunyai panutan sendiri. Jadi silahkan tebarkan habluminannas, selesaikan semua urusan kita dengan sesama manusia. Moderasi Beragama dijaman Lukman Hakim mulailah dirancang oleh beliau pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2020 pada saat awal kepemimpinan Presiden Jokowi."

"Moderasi beragama itu adalah kunci bagaimana Indonesia bisa membangun. Negara akan hancur ketika terangkat isu konflik agama. Untuk itu, konsep di Kementerian Agama di tahun 2020 itu internal terlebih dahulu dibenahi tentang moderasi beragama. Maka pada tahun 2022 mulailah ASN Kementerian Agama di tes tentang moderasi beragama, setelah di tes internal mulailah kita keluar pada tahun 2023. Moderasi beragama bukan hanya milik Kementerian Agama saja tetapi milik semua."

"Sekarang semua Kementerian juga mulai menerapkan moderasi beragama. Maka ditahun 2023, muncullah ide moderasi beragama berbasis desa, maka lahirlah istilah Kampung Moderasi Beragama. Dan ternyata di Kampung Moderasi Beragama, ketika umat agama lain melakukan ibadah, maka seluruh agama membantu mengamankan guyub. Begitu indahnya. Di Provinsi Jawa Tengah dari 38 baru 30 yang melaksanakan Kampung Moderasi Beragama. Turun di Kabupaten, dari 35 Kabupaten/Kota baru 30 juga yang melaksanakan, dari 5 Kabupaten belum melaksanakan. Turun lagi ke KUA, dari 5.496 KUA seluruh Indonesia, 25% sudah melaksanakan Kampung Moderasi Beragama. Termasuk Kabupaten Banyumas."

"Saya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, mengapresiasi kegiatan Kampung Moderasi Beragama di Kabupaten Banyumas ini. Kegiatan ini viralkan melalui media sosial. Bikin akun medsos tersendiri untuk Kampung Moderasi Beragama," pungkas Ibnu. (jul)