Cegah Penyebaran AIDS, kemenag Tandatangani Komitmen Dengan KPA Banyumas
Oleh HumasPurwokerto (Humas) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sepakat melakukan langkah-langah untuk menanggulangi HIV/AIDS di wilayah itu.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam Komitmen Bersama yang ditandatangani Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Ibnu Asaduddin, Ketua Komis Penanggulangan AIDS/HIV Kabupaten Banyumas Suwondo, dan Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar yang dilakukan selepas upacara Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Banyumas di Alun Alun Purwokerto. Selasa (22/10)
Ditemui setelah penandatangan Komitmen Bersama, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Ibnu Asaduddin mengatakan berdasarkan data kasus HIV/AIDS di Banyumas menempati peringkat kedua se-Jawa Tengah.
"Maka semua harus bergerak. Kementerian Agama dan KPA harus hadir melalui penandatanganan komitmen pengentasan HIV/AIDS di Banyumas,".
Salah satu langkah yang akan dilakukan Kemenag Kabupaten Banyumas berupa penyelenggaraan sosialisasi di pondok pesantren secara terjadwal, termasuk sosialisasi ke muslimat terutama ibu-ibu.
Hal itu karena penularan HIV/AIDS banyak terjadi melalui penyimpangan orientasi seksual berupa lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Jadi jangan sampai anak-anak dibiarkan berkomunikasi melalui WhatsApp, Facebook, dan sebagainya karena ada grup tersendiri tentang LGBT itu, sehingga orang tua harus hadir," katanya.
“ Terkait dengan hal itu, dia menekankan pentingnya sosialisasi tentang HIV/AIDS kepada para orang tua, pondok pesantren, masyarakat umum, madrasah, dan sebagainya. Kita berjuang agar Banyumas terbebas dari HIV/AIDS," kata Ibnu.
Sementara itu, Kepala Sekretariat KPA Kabupaten Banyumas Suwondo mengatakan pihaknya sudah cukup lama berkoordinasi dengan Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas untuk bersama-sama menanggulangi HIV/AIDS di Banyumas terutama bagi para santri.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan tema peringatan Hari Santri Nasional 2024 berupa "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan".
"Jangan sampai masa depan santri-santri kita itu nanti terjerumus ke hal-hal yang negative. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS tersebut ke sekolah-sekolah dan pesantren maupun masyarakat melalui kerja sama dengan penyuluh agama, Fatayat Nahdlatul Ulama, dan organisasi keagamaan lainnya.” Pungkasnya. (yud)