Kemenag Kulon Progo Lakukan Studi Tiru ke Kemenag Banyumas

Oleh Humas
SHARE

Purwokerto (Humas)- Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap Zona Integritas (ZI) dan meningkatkan kualitas pelayanan publik, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kulon Progo melakukan studi tiru ke Kemenag Kabupaten Banyumas. Rabu (05/09)

Kegiatan studi tiru ini merupakan bagian dari strategi Kemenag Kulon Progo untuk mempelajari dan mengadopsi best practices dalam implementasi Zona Integritas yang telah berhasil diterapkan oleh Kemenag Banyumas. Zona Integritas sendiri adalah sebuah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang telah berhasil menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Rombongan dari Kemenag Kulon Progo, yang dipimpin oleh Kasubbag TU Saeful Hadi, diterima langsung oleh Kepala Kemenag Banyumas didampingi oleh Kasubbag TU, Kasi serta Penyelenggara bertempat di area depan public space Kantor Kemenag Banyumas.

Saeful hadi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas surprise dan sambutan yang sangat luar biasa.

“ Mohon maaf karena bapak kepala kantor Kemenag Kulon Progo tidak bisa mengikuti kegiatan silaturahmi ini karena sedang ada kegiatan di Ternate, beliau titip salam kepada seluruh jajaran pimpinan dan seluruh ASN di Kemenag Banyumas ini.  Kunjungan silaturahmi ini sangat berharga bagi kami. Kami ingin belajar bagaimana Kemenag Banyumas dalam memberikan pelayanan kepada umat, layanan terbaik dan inovasi yang ada disini. Kami berharap bisa mengimplementasikan serta meniru dan menggabungkan dengan yang sudah ada di Kemenag Kulon Progo.” Terangnya.

“ Pembelajaran yang kami peroleh untuk memperkuat komitmen kami dalam Zona Integritas dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kulon Progo.” Terangnya lebih lanjut.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi Kemenag Kulon Progo untuk melakukan perbaikan dan inovasi dalam proses menuju predikat Zona Integritas yang lebih baik.

“ Dunia ini adalah panggung sandiwara, maka ketika kita menjadi aktor,  kadang menjadi raja, kadang menjadi satpam, kadang menjadi tukang sapu. Ketika menjadi satpam dan tukang sapu maka berperanlah, orang tidak akan melihat perannya apa kita, tapi melihat karakter.” Jelas Kakan kemenag Banyumas Ibnu Asaddudin dalam sambuatnnya.

Jadilah orang Kemenag atau abdi negara yang siap ditempatkan dimana saja, siap menjadi apa saja, dengan tetap menjadi jati diri orang Kemenag. Pungkasnya.

Dengan adanya studi tiru ini, Kemenag Kulon Progo berharap dapat lebih optimal dalam menjalankan reformasi birokrasi, meningkatkan transparansi, serta memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif kepada masyarakat. (tum)