Puluhan Guru Katolik Ikuti Pembinaan

Oleh yudza1
SHARE

Purwokerto (Humas) - Bertempat di Red Chili Resto, sebanyak 30 guru agama Katolik mengikuti pembinaan yang diadakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Katolik Kabupaten Banyumas pada Rabu, (5/6).

Pembinaan bertajuk Rekoleksi Guru Agama Katolik dan bertema "Menjadi Guru Yang Mengasihi, Terlibat, Dan Menjadi Berkat" ini dihadiri oleh Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Muhammad Wahyu Fauzi Aziz, Penyelenggara Katolik Anna Tatik Haryati, dan RD Antonius Ary Setiawan selaku narasumber.

Anna Tatik Haryati Penyelenggara Katolik menyampaikan, "Peserta yang mengikuti pembinaan ini berasal dari Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga yang terdiri dari guru agama Katolik SD, SMP, SMA, dan SMK," ungkap Anna.

Anna menambahkan, "Mereka ini tidak hanya aktif mengajar sebagai guru agama Katolik, tetapi mereka juga sebagai aktifis di Gereja dan juga sebagai pewarta kegiatan Gereja."

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin melalui Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Muhammad Wahyu Fauzi Aziz dalam pembinaanya menyampaikan, "Menjadi guru tentu tidak hanya menjadi pekerjaan tetapi ini menjadi sebuah pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Karena nantinya menciptakan generasi-generasi siswa-siswi yang betul-betul berkualitas. Siswa-siswi yang dalam satu sisi menguasai ilmu pengetahuan, disatu sisi menguasai ilmu agama, ini dalam rangka menyiapkan Indonesia Emas Tahun 2045 mendatang."

"Melalui pendidikan agama ini menjadi pondasi utama pembentukan karakter mulia pada anak. Maka dari itu guru di gugu dan ditiru. Dipercaya apa yang diucapkannya, dicontoh perilakunya oleh para siswa. Tidak hanya ilmu agama saja, guru agama pun harus meningkatkan kemampuannya dibidang tekhnologi seperti saat ini."

"Terakhir saya berpesan, tanamkan pula paham tentang Moderasi Beragama pada anak didik kita. Karena moderasi beragama masih banyak yang salah mengartikan yakni mencampur adukkan urusan atau keyakinan agama. Moderasi Beragama itu lebih membahas tatanan kerukunan umat beragama. Sehingga nantinya generasi kita bisa terus menjaga kerukunan dan kedamaian di negara yang kita cintai ini," pungkas Fauzi. (jul)