ROKABA Gelar Workshop Keprotokoleran

Oleh Humas
SHARE

Purwokerto: Rohani Islam Kabupaten Banyumas (ROKABA) menggelar kegiatan workshop keprotokoleran pada Minggu (12/01) yang bertempat di Aula Al Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus Rokaba periode tahun 2024-2025 yang dihadiri oleh Kepala Kantor diwakili Seksi PAIS, Pengawas SMA-SMK dan Pembina.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin melalui Kepala Seksi PAI Agus Setiawan menyampaikan, "Kami mengapresiasi kegiatan workshop keprotokoleran yang dilaksanakan Rokaba. Kegiatan ini penting untuk.dilakukan setelah di akhir Tahun 2024 Rokaba tetbentuk dan dilantik. Untuk menjalankan roda organisasi Rokaba sudah seharusnya mengetahui prosedur yang baku untuk mengatur kelancaran dan ketertiban acara", tegasnya.

"Diharapkan setelah kegiatan ini Rokaba dapat memenej organisasi dengan baik. Ilmu yang sudah didapatkan diharapkan juga dapat didiseminasikan kepada yang lain dan dapat digunakan sebagai bekal kehidupan di masyarakat dan dunia kerja", pungkas Agus.

Narasumber kegiatan Siti Nurhidayati menyampaikan, "Sebuah organisasi ketika ada kegiatan tanpa protokoler akan terjadi trable dan terkesan manajemen yang tidak profesional. Ketika merencanakan kegiatan penting dirancang tidak hanya ada satu rancangan akan tetapi ada plan A, plan B dan plan C sehingga dapat menyesuaikan ketika kegiatan plan A ternyata tidak sesuai kondisi".

"Kegiatan protokoler sebenarnya tidak hanya master of ceremony (MC), namun dalam kegiatan ini lebih spesifik ke MC dan protokoler teknis kegiatan. Rokaba ketika sudah memahami keprotokoleran diharapkan nanti akan menjadi pribadi yang petcaya diri, memahami situasi dan dapat memiliki pengetahuan yang luas", jelas Inung sapaan akrabnya.

Sementara pemateri lainnya Dudiyono yang juga sebagai Pengawas PAI SMA-SMK dalam paparannya menyampaikan, "protokoler sinergi dengan organisasi, organisasi tanpa protokoler akan menjadi amburadul dan tidak indah", ungkap Dudi.

"Dalam menjalankan organisasi ada tiga orientasi yakni to be rich orientasinya hsnya pragmatis, to be expert orientasinya untuk memoerokeh penghargaan dan to be love yang bermakna dengan penuh cinta", ungkapnya.

"Dari tiga orientasi tersebut yang paling urgen orientasinya adalah to be love, artinya diharapkan dengan orientasi to be love dalam berorganisasi Rokaba akan menjalankan organisasi dengan penuh cinta, karena dengan cinta akan muncul keikhlasan. Jika organisasi dijalankan dengan profesional yang dilandasi keihlasan maka Rokaba akan semakin hebat dan maju, serta siap menghadapi segala tantangan yang terjadi", tegas Dudi mengakhiri. (DU).